“A :
Kita parkir disana yuk ?
B : Ngak ah, di motor ada stiker fakultas, ngak
enak, ntar jelek lagi nama fakultas dan universitas kitaA : segitunya B : soalnya kalau bukan mahasiswanya yang
menjaga nama baik kampusnya, siapa lagi ?
Ilustrasi diatas hanyalah perumpamaan bagaimana
peran penting mahasiswa selaku oknum terbanyak dikampusnya untuk menjaga nama
kampus masing-masing. Tentunya hal diatas baru akan muncul ketika kita mulai
mencintai almamater kita masing-masing. Agar
cinta tidak bertepuk sebelah tangan, tentunya kampus harus bisa jelimet juga
melihat kebutuhan mahasiswa termasuk masalah apresiasi kepada mahasiswa. Saya
sangat ingat sebuah percakapan disalah satu jejaring sosial. Teman saya yang
berasal dari suatu Universitas harus "ngamuk" dulu agar kampusnya
mengapresiasi setiap prestasi yang diraih oleh mahasiswanya dan amukannya
berhasil membuat Universitas tersebut lebih mengapresiasi mahasiswanya.
Masalah
apresiasi terhadap mahasiswa ini tidak hanya sekedar keren-kerenan semata,
idealnya setiap kampus mesti seperti itu, sekecil apapun prestasinya, harus
diapresiasi yang bisa menjadi motivasi untuk orang lain dan sipembuat prestasi
untuk lebih bersemangat melebarkan sayap prestasinya. (Status FB saya beberapa saat yang lalu tentang apresiasi)