Sembari
membersihakan debu dan jaring laba-laba blog yang sudah lama tidak diurus.
“ndeh lah bakurang seh peminat e yang, lah kurang seh urang pai maasah”
Pasti
yang mengerti bahasa minang dan mengikuti tren kekinian paham kata-kata diatas.
Saya sudah lama ingin membuat tulisan tentang ini. Terutama ketika saya melihat
sepanjang jalan 4-5 pengasah batu akik yang berjarak tak sampai 3 meter satu
sama lain asyik mengasah batu akik. Kadang sesekali berhenti- menarik nafas
dari masker yang sudah dipakai berhari-hari. Sementara sipunya batu dengan
setia menanti batu akik selesai diasah – tidak peduli debunya memiliki
partikel-partikel tajam yang siap merusak tubuh.
Sumber : |