Minggu, 26 Januari 2014

What ? dokter gigi ?

Diposting oleh Corrina Heparti Novsyiami di 00.38

Pikir lagi matang-matang sebelum memutuskan untuk jadi dokter gigi
Tulisan ini  didedikasikan untuk calon mahasiswa yang akan memilih kedokteran gigi sebagai jodohnya. Dan juga untuk calon sejawat dokter gigi diseluruh dunia, tetap semangat, jalan masih panjang.

Nah ketika saya membuat tulisan ini bukan berarti saya ingin mengatakan bahwa kami kuliah paling susah, paling ini, mungkin bisa jadi bagi teman-teman mudah dan remeh tapi bagi saya sangat susah, tapi saya hanya ingin menjelaskan seperti inilah kira-kira bagi yang ingin berkuliah dikedokteran gigi. Just it no more. (jangan su’udzon duluan J )


 (prolog.........)
            “apo piliah jurusan bisuak?”
            “dokter gigi”
“ dokter gigi ? apo lo tu, dokter yang dak ado karajo di puskesmas t ? yang karajo e Cuma ***** (sensor)”
..................................................................................................................................
“apo piliah jurusan bisuak?”
            “dokter gigi”
            “dokter gigi ? dokter yang kuliah e murah tu?”
            ................................................................................................................................
“apo piliah jurusan bisuak?”
            “dokter gigi”
            “dokter gigi ? dokter yang ndak bisa apo-apo tu ? nan tantu Cuma gigi seh?”
            ..................................................................................................................................
            “sakik apo dek?”
            “sakik kapalo”
            “akak dokter gigi kan, apo loh nan tantu dek akak?”
            ...................................................................................................................................

Kira-kira begitulah gambaran tentang DOKTER GIGI dilingkungan kita, atau kita yang ikut mencetuskan kata-katanya , siapa peduli ?
Melihat kondisi masyarakat Indonesia saat ini dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang rendah wajar sajalah masyarakat tidak mengenal betul siapa itu dokter gigi. Apalagi ditambah dengan kehilangan/ kerusakan gigi tidaklah menjadi perhatian utama. Toh tidak sampai membuat MATI, iya kan ? saya dulu juga begitu, karena tidak pernah sakit gigi, tidak pernah berurusan dengan dokter gigi, bahkan tidak pernah tau kalau dokter gigi itu bekerja memakai dental unit,  parah sekali bukan.  Kemudian siapakah yang men’jebloskan’ saya kedunia kedokteran gigi ini ? yaitu tante jauh saya yang berprofesi sebagai dokter gigi. Ya beliau mau tidak mau harus ikut mensupport saya termasuk ketika saya merengek minta alat dan bahan.

Nah marilah kita sedikit berkenalan dengan jurusan yang katanya kurang TOP ini,  yang katanya jurusan pilihan kedua yang katanya tidak bisa apa-apa.

1.      Kedokteran gigi itu.............  tekniknya kedokteran
Ini gambaran sebagian alat yang dipakai,
 ini hanya pada satu kasus,
belum kasus lainnya
Seperti halnya teknik, dikedokteran gigi kamu juga akan belajar mengenai bahan dan alat yang akan digunakan. Ketika belajar dental material kamu belajar mengenai reaksi kimianya, biokompabilitasnya, struktur kimiannya, ini dan itunya. Kenapa alat ini bekerja, bagaimana inovasi alatnya. Alat yang dipakai sangat banyak, ada yang seukuran jarum pentul – sebesar setengah ruangan.  Alat harus punya masing-masing dan tentunya setiap SL dikerjakan dengan skill dari tangan sendiri


2.      Kedokteran gigi itu.............. mahal

Entah  sudah rahasia umum atau memang saya saja yang baru tau, jadi dokter gigi itu modalnya gede’, setiap blok beratus-ratus bahkan berjuta uang keluar dalam Satu blok (7 minggu), kami pernah membeli alat secara pribadi seharga 3 juta, tidak hanya sekali, bahkan blok besok ini harus membeli alat seharga 1,4 juta, tapi kalau kau pandai merawat alat itu akan digunakan sampai jadi dokter gigi, hitung-hitung investasi dini. Belum lagi co-ass? Dimana uang 1 juta 3 hari bisa raib ditelan pasien (haaaa). Uang 3 ribu berharga, bisa dapat wax satu lembar.  Dikedokteran gigi alat dan bahan sama-sama mahal. Katanya sih karena diimport dari luar, “ini dari jerman, ini dari amerika, ini dari blabla”. Ketika ingin masuk kedokteran gigi, komunikasikan terlebih dahulu kepada orangtua tentang ini, sehingga tidak terkejut ketika nanti harus membeli alat-alat yang harganya tidak murah atau juga pengeluaran bulanan yang membengkak karena membeli perlengkapan lainnya dan pastikan diri bisa menjaganya jangan sampai barang yang dibeli seharga berjuta-juta setelah 7 minggu dipakai dan berganti keblok selanjutnya raib ditelan masa.


3.      Kedokteran gigi itu...... susah
Foto rontgen yang sering dipakai di kedokteran gigi

Ketika kau memutuskan untuk jadi dokter gigi, jangan pernah pikir kau akan belajar tentang gigi saja, toh kau juga akan belajar imunologi, patologi, anatomi, fisiologi, patofisiologi, farmakologi, hukum, etika, histologi, forensik, kesehatan masyarakat dan lainnya ditambah kau juga mempelajari tentang gigi dan mulut secara mendalam (periodontologi, ortodonti, penyakit mulut, bedah mulut, pedodonti, radiologi, prosthodonti, konservasi, endodonti, dan lainnya, eits penasaran dengan istilahnya ?.. tahan pensarannya ya) . Seorang dosen tamu dari fakultas induk dahulunya pernah menasehati seperti ini “kalian itu dokter ya, jadi harus tau  tentang penyakit secara umum, jadi kalau ada menganggap lain-lain, kalian tetap dokter dan spesialisasi kalian dibagian gigi dan mulut". Dosen dari jurusan lain pernah berkomentar. "Dengan berkembangnya  spesialisasi sekarang, saya pikir kedokteran gigi prospeknya bagus, semi spesialis”. Yang berkata seperti itu dosen dari kedokteran umum. Saya pikir beliau berkata seperti itu karena beliau pernah hidup dinegeri paman sam dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang baik  yang baik tentang kesehatan.



Saya satu angkatan 80orang dan  pernah satu ujian kami yang lulus hanya 12 orang, 68 lagi? Ngulang. Baru saja teman saya mengepost mengenai hasil ujian SL di line angkatan dan hasilnya hanya 27 yang lulus ujian SL kemudian sisanya remedial termasuk saya yang Remedial.

Pelajarannya juga susah bagi saya, buktinya saya langganan perbaikan di kedokteran gigi ini, semua pelajaran terasa baru, semua pelajaran terasa aduh kau susah sekali kawan untuk ditaklukan. Semua pelajarannya berbau kedokteran dan teknik. Dua hal yang berbeda menurut saya

      Kalau skill lab. Susahnya itu bervariasi tergantung orangnya. Karena disetiap skill lab, memang skill yang diasah, kalau orang yang skillnya bagus > lewat, skill jelek seperti saya ? langganan remedi. Ditahun satu sampai sekarang kalau sudah SL kedokteran gigi saya sering langganan remedial skill lab. (Jadi SL dikedokteran gigi itu ada 2 (ini hanya istilah kami saja)  (1) SL kedokteran gigi itu SL yang memakai skill tangan kalian di SL ini yang lulus hanya sekian sepersekian dan (2) SL umum, SL yang memakai pengetahuan kalian, periksa-periksa sedikit, coret-coret dikertas, dan biasanya SL kedua ini banyak yang lulus, walaupun beberapa SL ada yang harus remedial berkali-kali”

Saya jadi ingat kami pernah skill lab di emperan kelas, berkelompok, mengambil air disumur karena air mati,  karena waktu itu kejar deadline skill lab. Kami sedang memakai spritus, diruangan terbuka lampu spritus tidak terlihat,  tas salah seorang teman kami terbakar. Semuanya tertawa dan senyum prihatin, yang lain bilang “saking susah senyum, padahal itu musibah, tapi kita malah tertawa”

Rasanya benar-benar letih ketika skill lab, bisa saja skill lab itu setiap hari / 4 jam sehari dan apabila pekerjaan tidak selesai ada kalanya dibawa pulang dan bisa dipastikan kita tidur sangat larut malam/ tidak tidur sama sekali dan tentu saja besok harus masuk lagi dari pagi sampai sore nonstop nah belum lagi belajar untuk tutorial. Walaupun teman-teman dari jurusan lain melihat kami SL seperti ‘bermain’ karena menggunakan lilin, gips, plastisin, dll. Tapi ini lebih dari itu, ini uji nyali dan uji skill.

Nah itu baru preklinik, dimana kesalahan sedikit bisa ditoleransi. Panum ? (nah jadi dikedokteran gigi unand. Fase pendidikan ada  (1) Prekilinik 3.5 tahun > wisuda SKG (2) panum > ujian semua mata kuliah di FKG (ujiannya MCQ dan praktek) dalam waktu beberapa minggu dan ini merupakan ujian masuk sebelum co-ass (kalau ngak lulus ngak bisa co-ass), katanya dipanum ujiannya benar-benar harus bagus kalau tidak ya ngulang. Standarnya jauh lebih tinggi dari pada masa preklinik karena tentunya pada saat co-ass yang dihadapi adalah pasien manusia. Kalau skill masih berantakan ? bisa kena tuntut apalagi dizaman tuntut menuntut merupakan hobi.  (3) Co-ass alias dokter muda > setelah requirement pasien terpenuhi baru bisa wisuda dokter gigi.

      Ketika ingin masuk kedokteran gigi pastikan kalian tabah, tabah, tabah  kalau tidak bisa frustasi.
Nah kasus ini hanya bisa ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah mulut



4.      Dokter gigi juga berbahaya

Nah banyak sekali yang mengindentikkan dokter gigi dengan dokter yang nyantai, jarang emergecy, pokok e aman. Wah kalau ada yang berfikir seperti ini berarti telah salah besar. Nah saya pikir ni ya (menurut pandangan saya ya) resiko anafilaksis sok  dikedokteran gigi cukup tinggi dan dokter gigi rentan sekali tertular penyakit contohnya HIV dan Hepatitis. Karena pekerjaan dokter gigi yang lansung berhubungan mukosa dan darah pasien. Nah oleh karena itu dokter gigi harus sangat tau ciri-ciri pasien dengan penyakit berbahaya seperti itu. Supaya bisa double protection J



5.      Co-ass kedokteran gigi


Mungkin sudah ada yang mendengar cerita dan mungkin juga belum. Jadi dikedokteran gigi ada istilah ‘cari pasien’. Nah jadi begini, karena dari awal kedokteran gigi terkait dengan skill. Maka co-ass kedokteran gigi lansung melakukan tindakan kepada pasien. Mulai dari anamnesa – perawatan –sembuh. Merupakan tanggung jawab seorang co-ass. Seorang co-ass gigi diamanahi dengan requirement pasien. Yaitu list tindakan apa yang harus dilakukan sendiri, tidak boleh diwakilkan, seperti pencabutan gigi tetap berapa, scalling berapa, ortho lepasan berapa, pembuatan gigi jembatan berapa, pembuatan gigi palsu lepasan berapa, pembuatan gigi palsu penuh berapa, sakit ini berapa, nambal berapa, dll dengan standar kasus mulai dari  mudah sampai komplek (sulit).
Bedah minor

Nah tentunya dengan melihat kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang gigi dan mulut, tentunya tidak semua kasus akan ditemui, rata-rata orang yang datang ke klinik gigi / RSGMP yang datang sendiri biasanya kasusnya hampir sama:  cabut, nambal dan scalling. Sisanya ? tentu co-ass gigi harus bergerilya untuk menemukan pasien dengan semua indikasi dari semua jenis penyakit yang menjadi syarat lulus dan harus diobati. Nah  kalau tidak ditemukan ? belum bisa tamat jadi dokter gigi. Ditambah lagi dengan persepsi masyarakat, “ngapain ke co-ass, mendingan ke dokternya aja lansung” lupa bahwa dokter dulu juga co-ass J.
dan juga dunia per co-ass tidaklah semudah yang difikirkan. sebelum mengerjakan pasien co-ass mesti acc pasien dulu kepada dosen penjaga. Diterima > lansung kerja > terpenuhi requirement. Pada beberapa kasus harus dipresentasikan dahulu kasus pasien didepan dokter spesialis, ditanya-tanya> lulus > kerjakan pasien. Kemudian co-ass juga akan ujian per  modul dan ujian -ujian-ujian lainnya. Setelah co-ass selesai ngapain ? udah bisa jadi dokter gigi ? BELUM, masih ada UJIAN KOMPETENSI DOKTER GIGI INDONESIA (UKDGI) uji kompetensi dengan standar nasional. Nah disini benar-benar susah karena tim pembuat soal dari berbagai univ. Bisa jadi keluar istilah yang jarang kita dengar. dan juga ujian oscenya benar-benar susah. ProsesMengerjakan pasien dari awal-akhir > harus sesuai SOP. kalau lulus baru bisa lansung jadi dokter gigi. Nah setelah itu ? keputusan pemerintah terakhir dokter gigi juga harus melakukan intership yaitu program magang dipuskesmas, mengerjakan pasien sendiri dengan bimbingan dokter puskesmas. walaupun kebijakan intership pada dokter gigi sedang dikaji lagi dengan alasan Intership diperuntukkan untuk calon dokter yang akan 'memegang pasien sendiri' bagaimana caranya, kedokteran gigi co-assnya sudah 'memegang pasien sendiri ':)



6.      Kedokteran gigi luar negeri

Nah ketika kita berjalan-jalan keluar negeri. Beberapa negara menempatkan dokter gigi umum setara spesialis (walaupun dikedokteran gigi ada spesialisasi lagi). Di indonesia dibeberapa rumah sakit swasta, kalau dahulunya gigi dan mulut hanya dibagian poli, tersembunyi, paling belakang dan bau.  Sekarang dibuatkan ruangan khusus dan berada dideretan ruangan spesialis. Dan biasanya yang mengisi dokter gigi umum yang belum mengambil spesialis. Kalau sudah mengambil spesialis  setara dengan ruangan subspesialis.




Saya waktu itu pernah bertanya disalah satu stand sekolah ke jepang. Ketika kami menyebutkan dari kedokteran gigi, pihak disana lansung tersenyum

“Oh dari DDS ya ? kesehatan gigi dan mulut dijepang tidak masuk asuransi karena saking mahalnya. Memangnya mahal sekali ya?” Kami hanya diam, bagaimana cara menjelaskan kalau mahalnya itu dialat dan bahan yang dipakai.


Saya masih suka ketawa sendiri,apabila ada yang bilang dokter gigi puskesmas tidak ada kerja. Nah yang dilayani dokter gigi siapa ? masyarakat. Lalau masyarakatnya tidak berobat hanya ada 2 kemungkinan (1) memang indeks kesehatan gigi dan mulutnya bagus (2) tidak peduli. Bisa disimpulkan sendiri.  Nah untuk menilai itu mari kita lihat lagi visit rate puskesmas tersebut (mengenai ini tentu teman-teman kesehatan masyarakat yang mendalaminya) apakah sudah sesuai standar atau jangan-jangan visit rate 1 saja belum sampai. Nah siapa yang salah # tanya mengapa ?


Itulah sedikit tentang gambaran kuliah dikedokteran gigi. Tentunya hal diatas lebih terhayati  oleh mahasiswa kedokteran gigi juga. Karena ya begini, saya yang bukan mahasiswa teknik tentu tidak akan bisa menghayati betul apabila ada teman yang berkisah tentang teknik itu yang jauh lebih susah dari jurusan apapun. Ospek keras, pelajaran hitungan semua, menciptakan alat.

Nah oleh karena itu setiap jurusan kita unik dan memiliki tingkat kesusahan masing-masing bukan ? hargai setiap jurusan yang ada. Disini saya hanya ingin bercerita dapur kedokteran gigi saja. Bagi yang ingin masuk kedokteran gigi boleh lah pikir-pikir  lagi, pastikan tabah dan tahan banting supaya tidak cepat frustasi. Tapi kedokteran gigi tidak sejelek yang kamu fikirkan juga. :)
  
ketika kamu memilih takdir sebagai dokter gigi pastikan profesional dibidang ini. terus belajar (nasehat untuk diri sendiri)

Ini yang akan kita kerjakan ketika kuliah di kedokteran gigi (semua gambar saya ambil dari google, izin ya mbak dan mas yang punya gambar ) dan masih banyak lainnya
Alat yang paling dibutuhkan dokter gigi
Ukurannya cuma sebesar jarum pentul, harganya ? sekarung jarum pentul




Carving gigi dari wax (lilin)

Tambalan gigi dari amalgam



Gigi tiruan sebagian lepasan

bentuk preparasi crown (mahkota)

Cetakan rahang pasien. menggunakan bahan alginat
Bur yang dipakai untuk preparasi gigi


Ini proses penambalan gigi
Gigi Tiruan Penuh
Alat ortho (untuk menggerakan gigi) lepasan


28 komentar:

  1. Assalamuallaikum ukhti, ukhti bs bantu aku sharing lbh dalem soal FKG ? emailku rahayuwidyastuti04@gmail.com syukron ukhti

    BalasHapus
  2. wa'alaykumussalam, boleh mbak, fokus sharingnya mengenai apa ya mbak :D ?

    BalasHapus
  3. assalamualaikum.. kak, aku mau masuk FKG. kalau boleh nanya, kira-kira harga dari semua alat yg dibutuhkan lengkap berapa ya?

    BalasHapus
  4. wa'alaykumussalam. wah tergantung univ mana yang mau dituju dek. Ada univ yang beberapa alatnya disediakan dan ada beberapa univ lagi mahasiswa yang beli sendiri. dan totalnya ma'af saya belum sempat ngitung juga sekitar 5 jtaan kira-kira. namun alatnya tidak dibeli sekaligus. kalau univ yang sistem belajarnya blok namanya, beli alatnya per blok, jadi bisa jadi kita beli alatnya tahun ini 1 x beli, atau tahun berikutnya dpt 4 x beli. ataupun yang sistem semester, beli alatnya per semester juga, ngak sekali beli semua :D

    BalasHapus
  5. Assalamualikum mbaak saya rencana mau masuk FKG tapii galauu sama prospek kita kedepan kak, katanya dokter gigi hanya 1 pasien sehari ,Katanya ada yg gak ada pasien malah huhuhu, galau kak

    BalasHapus
  6. wa'alaykumussalam dek. Masalah satu pasien sehari, mungkin dibeberapa daerah bisa saja. Hal ini disebabkan karena banyak hal (1) bisa jadi jarak akses masyarakat ke dokter gigi jauh. (2) bisa jadi peralatan sang dokter gigi tidak lengkap > terutama didaerah terpencil, tidak tau harus merujuk kemana, sedangkan peralatan kedokteran gigi mahal dan tidak semua puskesmas bisa menyediakannya. (3) kesadaran masyarakat yang kurang, nah faktor yang ketiga ini yang banyak menyebabkan orang malas kedokter gigi, apakah karena katanya didokter gigi menakutkan, mahal, dsb.


    Tapi kalau bagi dokter gigi, 15 pasien perhari juga tidak bagus dek, 1 pasien kedokteran gigi bisa dikerjakan sampai 30 menit - 1 jam, bahkan ada yang 2 jam. kalau pasiennya terlalu banyak ? dokter giginya yang capek dek. :D

    BalasHapus
  7. Waah ada fotoku waktu masih co ass :D

    BalasHapus
  8. assalamualaikum kakak..
    bisa bantu sering soal FKG nggak kakak? aku minat bangat masuk FKG. ini pin aku 23AF4CC6. mohon bantuan nya kakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam, mohon maaf telat.baru cek postingan yang ini, untuk komunikasi dan tanya-tanya lainnya boleh lewat line di ID corrina.novsyiami :D semoga mendapatkan yang terbaik

      Hapus
  9. assalamualaikum, ukhti
    saya mau tanya, tadi kan udh dijelasin kalo kesadaran masyarakat rendah dalam bidang dokter gigi, gmna cara mengatasi itu ?
    kemudian presepsi orang, kalo lagi sakit kepala kan perginya kedokter umum atau bidan, gak mungkin dalam pikiran kedokter gigi. padahal sakit kepala itu bisa dikarenakan gigi yang rusak, kalo seperti itu gmna cara menghapus presepsi itu, dan menjadi tertarik untuk mendatangi atau mengunjungi dokter gigi ?
    padahal belum tentu orang mengetahui ilmu seperti itu. dan kebanyakan masyarakat didaerah terpencil itu memiliki pengetahuan yang rendah akan kesehatan gigi, dan "awam" dalam hal itu.
    yang terakhir, kurang lebihnya dokter gigi dan dokter umum itu apa siiih ?
    makasih ukhti, mohon dibalas, maaf kalo terlalu panjang. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. wa'alaykumussalam ukhti :D hee
      hee sebenarnya salah satu yang membuat persepsi salah selama ini dimasyarakat adalah karena edukasi yang kurang, kayaknya penting banget bilang ke masyarakat melalui berbagai media kalau kedokteran gigi itu ngak menyeramkan dan nanti bisa berkaitan dengan sakit-sakit lainnya.

      Menanggapi yang sakit kepala, sebenarnya banyak penyakit lain yang sumber sakitnya gigi tapi berefek di bagian tubuh lain, mungkin salah satu caranya bisa kerjasama dengan dokter umum / dr. spesialiasis yang terkait (contohnya : dr.spesialis jantung, bagi orang yang beresiko, penyakit gigi bisa berpengaruh kepada kesehatan jantung pasien) jadi dr yang bersangkutan bisa bantu menginfokan kemasyarakat bahwa ada penyakit yang berhubungan dengan dirinya yang berkaitan erat dengan gigi dan mulut. Karena persepsi masyarakat kesehatan gigi dan mulut ngak bakalan berefek ke tubuh lainnya :D

      Hapus
  10. Halo kak, aku mau nanya" nih kak.
    jdi kan aku masih kls 2 sma terus nanti pgn masuk fkg. Cmn aku masih bingung kak, kan aku ga jago dalam hal gambar menggambar, nah nanti bakal ngalamin byk kesusahan ga kak kalo krg dalam menggambar? Makasih kak, jawabannya kirim ke email aku ya kak : mariaefrinta03@gmail.com
    Dan kalo kk lg ga sibuk aku pgn nanya" boleh ga kak? Makasih kakk:))

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam, maaf telat balas ya hee

      saya juga ngak pandai gambar lho,Alhamdulillah bisa lulus sarjana kedokteran gigi, walaupun sering kesusahan karena ngak terlalu bisa skill kedokteran gigi. Sebenarnya kalau ngak bisa gambar ngak apa-apa, nanti latihan lama-lama udah mulai terbiasa sendiri tapi mungkin hasilnya ngak sesmooth teman2 yang emang pinter, hee nanti pasti ada bidang yang kita kuasai dari sekian banyak cabang di kedokteran gigi. jangan kawatir :D

      Hapus
  11. Assalamualaikum kakak aku calon maba pingin banget masuk fkg, kira-kira biaya masuknya dan persemesternya berapa? dan juga prospek kedepannya gimana? bisa gak kalo mahasiswa kedokteran gigi itu kerja part time dilihat jadwalnya yang kayak gitu di post?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam, semoga belum telat ya, masalah biaya semesteran tergantung UKT FKG Universitas mana yang dituju (angkatan 2013 keatas udah pakai sistem UKT) jadi nanti ada level-levelnya.

      Kalau part time, insya Allah bisa, banyak juga teman saya yang part time job, bahkan ada yang sudah punya toko baju, cafe, fotokopian, resto, dll yang dikelola dengan manajemen sendiri hee :D FKG selain ilmu kedokterannya, ilmu ekonominya juga banyak yang nerapin biasannya hee

      Hapus
  12. assalamualaikum, selamat siang kak hehe. kak aku juga ada rencana mau masuk FKG nih, aku mau nanya beberappa hal gitu ke kakak, kirakira ngecontact kakak lewat apa yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam, semoga belum terlambat ya, bisa dikontak ke line dek : id line : corrina.novsyiami

      Hapus
  13. Ujian ujiannya banyak yang pake bhasa inggris gk?
    Perlu jago bhsa inggris

    BalasHapus
    Balasan
    1. ujiannya kalau di FKG Unand pakai Bahasa Indonesia (ngak tau kalau di FKG lain ada yang ujiannya pakai bahasa Inggris) tapi lebih baik menguasai Bahasa Inggris,soalnya buku-buku FKG yang beredar dan komplit ilmunya rata-rata bahasa Inggris serta memudahkan buat cari jurnal dan kawan-kawan yang kebanyakan inggris

      Hapus
  14. assalammualaikum kak, kalau masuk fakultas kedokteran gigi itu, syaratnya apa aja kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  15. Halo kak, permisi saya mau nanya lebih sama kakak mengenai FKG kak kalo boleh?Krna awalnya saya minat msuk pendidikan dokter tapi stelah dipikir pikir lgi saya ingin masum FKG.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Bagus ngepost nya...salam kenal

    BalasHapus
  18. Assalamu'alaikum. Boleh minta emailnya? Ada yg mau saya tanyain. Pribadi

    BalasHapus
  19. Assalamu'alaikum. Boleh minta emailnya? Ada yg mau saya tanyain. Pribadi

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

 

Segores Tinta, Sekeping Hati, Mujahidah Sejati Blog by Corrina | Facebook