Padang, 26-03-2014 jam 03.00 AM Senyumlah.. aa.aa..senyumlah.aa.aa (Nasyid by raihan)
20-23
maret 2014 pra-musyawarah nasional Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi
Indonesia (Pra-Munas PSMKGI) yang diselenggarakan oleh Kedokteran Gigi
Unjani-Bandung. Pra-munas PSMKGI kali
ini seperti IOMS lainnya, rapat sampai tengah malam dan penyampaian argumen
cerdas dan kontributif lainnya walaupun saya lebih banyak diam karena belum
mengerti situasi dan kondisi sepenuhnya dan kalau sudah tengah malam pasti akan
mengantuk dan bluk. Tertidur ditengah rapat. Saya bukan tipe ‘pegadang’ kalau
tidak di’gambleng’ kopi atau tidur siang sebelumnya. Apalagi sebelum pramunas
saya ujian blok, tanggal 20 siangnya masih ujian blok yang jatah tidur biasanya
sangat kurang. Ditambah perjalanan dari soekarno hatta – cimahi lumayan membuat
capek. Alhasil, tidak pagi, siang apalagi malam, mata saya selalu terkantuk.
Suasana Rapat dan penyampaian LPJ tengah kepengurusan (sumber : panitia) |
Mungkin seperti biasa juga. Kegiatan
rapat IOMS diisi dengan rentetan acara lainnya. Dan fokus saya kali ini ialah
bercerita salah satu rangkaian acara Pra-Munas yaitu : Penyuluhan kesehatan dan
sikat gigi masal ke SLB yang ada di cimahi.
Bagi saya pribadi melakukan kegiatan
public health ke SLB merupakan
pengalaman pertama, entah kalau yang lain. Sebelumnya dikampus ungu pernah
diadakan penyuluhan ke panti asuhan dan sekolah umum. Hmhmm... SLB atau sekolah
luar biasa. Siapa yang tidak kenal SLB ? yang mungkin barangkali didalam benak
masyarakat merupakan sekolah dimana anaknya memiliki “kekurangan” yang tidak
mampu diatasi oleh sekolah umum. Mereka tidak kurang namun istimewa. Di SLB
tersebut semua jenis kebutuhan karena keistimewaan itu ada, mulai ada tuna
rungu – sindrom down. Saya pikir orang dengan keluarga yang memiliki
keistimewaan seperti ini pasti akan mengerti, bagaimana istimewanya anak-anak
diatas.
Anak dengan kebutuhan penglihatan |
Kami datang dilokasi acara pukul
8.30 AM. Semua siswa dan orang tua sudah rame dan menunggu rombongan PSMKGI
diaula sekolah. Kepala sekolah dan guru bergantian menyalami rombongan. Delegasi
dan panitia pra-munas sigap mengambil tempat di pinggir aula menyaksikan
pembukaan acara secara formal. Pada saat melihat profil sekolah, hawa-hawanya
sudah terasa. Mata saya mulai panas dan berair. Yang dalam fikiran saya ialah
adek saya yang paling kecil yang dahulunya didiagnosa ADHD namun semakin kesini
saya merasa bukan hanya sekedar ADHD tapi juga autisme yang sangat butuh
bimbingan sekolah luar biasa namun belum bisa karena keterbatasan tempat. Acara
pembukaan secara formal dimulai. Diawali dengan sambutan sekretaris jenderal
PSMKGI, kepala sekolah hingga ditutup do’a. Pada saat do’a mata saya sudah
tidak bisa kompromi lagi. Saya pikir menangis lumayan bisa merilekskan mata. Lagi-lagi
yang saya fikirkan adalah adek saya dirumah. Anak-anak istimewa dengan segudang
kelebihan seperti itu harus ditempatkan di SLB seperti ini supaya dibina dengan
baik.
Kelas Autisme |
Setelah pembukan usai. Kami delegasi
dan panitia yang sebelumnya telah dibagi didalam post-post bergegas menuju post
masing-masing. Suratan tangan yang bagus saya
mendapatkan kelas autisme. Kelas autisme diSLB ini diisi oleh 6 orang
anak sejuta potensi. Setiap anak berbeda usia dan berbeda kebutuhan. Ada yang
sangat pintar berbahasa inggris, ada yang pendiam, ada yang hiperaktif dan lain
kasusnya. Awalnya kami ingin mengajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang
benar dengan demonstrasi namun karena lagi-lagi anak autisme yang tidak ingin
diam dan fokus kekita. Akhirnya delegasi yang juga berada dipost autisme
berpencar dan mengajarkan ke satu-satu anak. Menurut pengakuan guru
disana, anak-anak ini rata-rata sudah
bisa diarahkan dengan baik. Saya pikir itu merupakan keberhasilan guru disana. Dari
penjelasan gurunya disetiap SLB pasti mengajarkan sesuai tingkat kematangan
psikologis, emosi dan kecerdasan peserta didik apalagi anak autisme yang
berbeda buktinya anak 6 orang diajar 2 guru berbeda.
Acara sikat gigi bersama dengan delegasi (sumber : panitia) |
Setelah kami mengajarkan didalam
kelas ini waktunya untuk outdoor. Bersama dengan anak dan delegasi dari post
lain kami melakukan sikat gigi masal dilapangan sekolah. Satu hal yang saya
pelajari senyum mereka tulus dan saling membantu. Ketika yang lumpuh didorong
yang tuli- yang buta dituntun yang bisu. Yang bisu dikomunikasikan yang buta
dan kerjasama lainnya. Hidup mereka bahagia dan tulus. Mereka tidak pernah
merasa tersaingi, tidak iri, tidak dengki dan sifat jelek lainnya. Ah manusia
kadang kita sudah diberi kecukupan masih saja merasa tersaingi, merasa iri dan
dengki. Berusaha menjatuhkan yang lain, suudzon kepada yang lain, saling benci,
saling merasa munafik. Ah manusia. Sikat gigi masal-pun usai. Kami semua membentuk
konfigurasi untuk pembuatan video hari
kesehatan gigi dunia. Setelah itu siswa dikembalikan keaula untuk acara penutupan.
Celebration World Oral Health Day from Indonesia |
Acara penutupan penuh haru. Mulai dari penyampaian sekjend PSMKGI yang mengatakan bahwa kami
delegasi semua belajar banyak hal dari siswa disana, disaat hari ini banyak
manusia yang bunuh diri hanya karena urusan sepele, anak-anak disana
mengajarkan bagaimana untuk bersyukur dan menikmati hidup. Penyampaian dari
kepala sekolah juga tidak kalah menggigit bahwa ternyata senyum luar biasa itu
ialah hanyalah senyum tulus yang tercipta dari
hati-hati yang tulus dan saling mengasihani. Saya memperhatikan aula dan
memperhatikan siswa serta orang tua. Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus
adalah orang tua luar biasa. Karena keluarbiasaan mereka dititipkan anak luar
biasa dan salah satunya ialah orang tua saya. Bagaimana ‘luarbiasanya’ mengurus
anak yang ternyata harus dipahami lebih. Anak yang mungkin menyuarakan “ingin
dimengerti disaat yang lain tidak bisa memahami”. Acara ditutup dengan 2 buah
lagu yang dibawakan oleh siswa yang buta dan sebuah tarian dari siswa sindrom down.
Saya perhatikan sekitar lagi. Terpancar harapan yang tulus dari guru dan orang
tua disana akan masa depan anak luar biasa ini.
‘MEREKA BUKAN KURANG TAPI LUAR
BIASA’ DAN MEREKA TELAH MENGAJARKAN KAMI SENYUM LUAR BIASA’
0 komentar:
Posting Komentar