Akhwat Modis “Salah Ngak Sih” ?
Modis, cantik dan menarik mungkin tiga kata yang menjadi bahan
pembicaraan banyak orang, apalagi dikalangan wanita pada umumnya.
Dasarnya wanita adalah makhluk Allah yang mempunyai daya tarik
tersendiri oleh sebab itu wanita diperintahkan oleh Allah untuk menjaga
yang tidak biasa tanpak dari padanya (aurat.red). Di dunia modern ini
terdapat dua jenis wanita, (1) wanita yang menjaga aurat dengan baik dan
sempurna dan (2) wanita yang belum menjaga aurat dengan baik dan
sempurna. Didalam menutup aurat pada wanita, masih terdapat perbedaan
didalam contoh pakaian ‘syar’I’ yang harus digunakan, perbedaan ini
biasanya ditimbulkan oleh perbedaan golongan yang dianut, contohnya
:suatu golongan mengkategorikan syar’I pakaian yang dijahit dari atas
kepala sampai kaki, golongan lain mengkategorikan lain. Dasar didalam
berpakaian ialah seperti yang tertuang dalam ayat dan Hadits berikut
atau pada ayat dan hadits lainnya :
(a) Hai
Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
pengampun lagi Maha penyayang (Al-Ahzab : 59)
(b) Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Al- A’raf : 26)
(c) Rasulullah SAW bersabda : “
Wahai Asma, jika seorang wanita telah menjalani haid , maka tidak
diperbolehkan baginya dilihat kecuali ini dan ini.’ Beliau
mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangannya” (HR. Abu Dawud)
(d) Katakanlah
kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan
mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. (Qs. An-Nuur:
31)
Jikalau lah bicara tentang pakaian, didunia modern ini banyak pakaian
yang disajikan mulai dari gaya A hingga Z, mulai dari berbahan sutera
sampai berbahan katun, atau lainnya. tinggal bagaimana si empunya
memadukan dan terkategori syar’i.
Aktivis dakwah perempuan atau akhwat dizaman sekarang juga sudah
mengalami perubahan dari segi berbusana. Kalau dizaman dahulu pakaian
gelap dan satu warna menjadi ciri khas, sekarang warna-warna ceria
hingga bermotif dikenakan oleh aktivis da’wah. Tidak jarang juga para
akhwat lebih modis dari pada perempuan sebaya lainnya. Sepatu crocs, tas
Luis Viton (no Kawe), Baju butik atau lainnya sering dipunyai oleh
akhwat-akhwat yang tak mau ketinggalan mode. Ketika ditanyai mengenai
ini, hanya jawaban ‘pengen aja, suka aja’ atau aja-aja lainnya yang
keluar dari mulut para akhwat. Nah pertanyaannya sekarang “Salah ngak sih jikalau para akhwat ikutan modis dizaman serba modis ini ?”
Ketika
kita mengkaji ini, maka kita harus melihat dari dua sisi yang berbeda :
yang pertama sisi positif dan negatifnya. Baiklah kita mulai dari yang
positif dulu, ada beberapa sisi positif yang penulis rasa :
(1)
Akhwat modis dengan baju warna-warni mampu menunjukan kepribadian si
akhwat, apakah si akhwat orangnya sanguinis, plegmatis, koleris atau
melankolis. bisa juga menujukan kondisi hati akhwat, sehingga kita
mengetahui strategi dan trik didalam berkomunikasi dengan si akhwat.
(2)
Yang terpenting, penampilan akhwat yang modis mampu menjadi dakwah
fardiyah sendiri bagi si akhwat, karena kebanyakan masyarakat awam
mengetahui jilbaber itu tampil dengan pakaian yang mungkin belum
diterima orang banyak. Nah dengan pakaian yang modis, anak-anak modis
pun menyukai gaya pakaian si akhwat dan mulai beralih kepakaian syar’I ‘
nan modis, karena sudah banyak penulis temui orang yang pakaiannya
berubah menjadi syar’I karena terpesona dengan pakaian akhwat yang
modis, menurut mereka pakaian akhwat yang modis menambah keanggunan
mereka. Namun sisi positif ini hanya bisa diterapkan untuk sesama
perempuan saja. Karena… baiklah itulah sisi negatifnya :
(1)
Akhwat yang tampil modis dikhawatirkan berniat berpakaian bukan karena
Allah, tapi karena ingin terlihat cantik dan menarik dimata semua orang
termasuk dimata lelaki non mahram ini jelas bertentangan dengan hadits
nabi “Seorang Wanita Dilarang berhias untuk selain suaminya” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i),
berhias ini tidak hanya bersolek tapi bisa juga memakai pakaian yang
indah dan menarik mata lelaki lain. Bahkan berniat ingin dipuji, ini
tidak diperbolehkan karena “Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli. (HR. Ad-Dailami)
(2) Akhwat yang tampil modis lebih sibuk mempercantik diri dengan menghabiskan waktu untuk belanja dan kegiatan Hunting pakaian dari pada menambah ilmu agama, semisal tasqif, liqo’, taklim, dan lain lain.
(3)
Akhwat yang tampil modis bisa menggoda iman baik dari kalangan aktivis
da’wah sendiri ataupun lelaki lainnya, karena akhwat yang tampil modis
cenderung lebih menarik. “Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab)”
maksud penjaring setan disini, akhwat yang tampil modis tadi menarik
perhatian laki-laki sehingga para lelaki, hatinya menjadi cenderung
kepada si akhwat.
(4)
akhwat yang tampil modis bisa saja jatuh kepada hukum berlebih-lebihan
didalam berhias, dan menimbulkan dosa bagi akhwat sendiri. Karena kita
ketahui setiap saat mode pakaian pasti berganti sehingga akhwat yang
ingin selalu tampil modis berusaha untuk update pakaian terbaru
padahal pakaian lamanya masih bagus dan layak untuk dipakai, sehingga
terkesan mubazir dan berlebih-lebihan dari kebutuhan awal.
Namun dari pada itu. Salah
atau tidaknya akhwat modis ini didalam berpakaian, kembali lagi kepada
niat awal didalam berpakaian, berpakaian niat awalnya adalah untuk
menutup aurat dengan ketentuan yang ditetapkan Allah. Jangan sampai
niat awal untuk mengabdi kepada Allah malah berubah menjadi murkanya
Allah, berubah menjadi bencinya Allah. Dan jugas kita harus ingat
adab-adab lainnya. Wallahu’alam bishawab.
Daftar kepustakaan
Al- Qur’an Nur Karim
Al-Hadits
Uwaidah Muhammad Kamil, Jakarta, Fiqih Wanita, 2004, Pustaka Al-Kautsar
FACEBOOKKU, FUTURKU ?
Facebook (efbe),
dunia modern ini siapa yang tidak kenal dan ‘mengkonsumsi’ facebook.
Sudah menjadi barang biasa bagi semua kalangan baik itu anak-anak, muda,
dan tua. Facebook sebenarnya memberikan keuntungan kepada ‘konsumen’
facebook, dengan kemudahan yang ditawarkan facebook, kita dapat
berkomunikasi berjam-jam dengan teman lama, sahabat atau orang tua (bagi
yang ngekos) tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih, cukup
membayar biaya internetnya saja (dengan catatan orang tua juga mempunyai
jejaring sosial yang sama).
Situs jejaring sosial facebook seolah menjadi barang candu bagi para
konsumennya, diawal pembuatan, facebook berlagak biasa-biasa saja
kemudian terus bebernah dan mencuri trend pasar . Sehingga masyarakat
berbondong-bondong membuat facebook dan menganggap dirinya sudah sesuai
standar pasar kegaulan. Bermunculanlah masyarakat yang numpang ngeksis didunia maya. Upload foto sembarangan, buat status sembarangan, dan berkiriman wall sembarangan yang tujuannya hanya untuk mencari sensasi facebooker’s lainnya. Kemudian setelah apa yang dibuatnya menjadi headlinews sipelaku merasa sangat bangga. Padahal sebenarnya itu tidak lebih aktivitas membongkar aib sendiri didepan khalayak ramai.
Aktivis
Dakwah Kampus (ADK) juga merupakan salah satu ‘konsumen’ facebook
terbanyak. Bisa disurvey, hampir keseluruhan ADK mempunyai situs
jejaring sosial seperti facebook. Situs jejaring sosial banyak
dimanfaatkan ADK untuk melakukan komunikasi yang tidak sempat dilakukan
didunia nyata. Facebook menjadi 2 mata pisau bagi ADK, disatu sisi
bermanfaat untuk memperluas penyebaran dakwah, disisi lain jika tidak
waspada facebook bisa menjadi sumber kelalaian. Dari sini timbul
pertanyaan besar, salah ngak apabila seorang ADK facebook-kan, futur ngak tu ?
Jawabannya ngak
salah : selama ADK itu pandai meletakakan batas tegas antara memakai
facebook, Ibadah dan bersosialisasi dengan dunia nyata. Batas tegas
disini benar-benar mempertegas jam pemakaian facebook hanya untuk
keperluan penting saja (semisal rapat via online) .Sama
halnya apabila ada seorang pasien bertanya kepada dokter gigi. Dok, saya
DM boleh tidak giginya dicabut, jawabannya boleh-boleh saja dengan
syarat gula darahnya terkontrol. Nah begitu juga penggunaan facebook
harus dikontrol. Obat saja apabila overdosis bisa menyebabkan kematian,
facebook juga begitu, penggunaan facebook yang overdosis hanya akan
mematikan iman. Setelah kualitas iman berkurang para ADK Lebih senang
berchatting ria dari pada membaca buku yang bermanfaat, lebih
senang membaca wall-wall teman dari pada melalukan pekerjaan lain yang
bermanfaat.
Namun kita juga harus tahu bahwa facebook memiliki segudang mudhorat.
Salah satu kelemahan facebook ialah, foto-foto wanita yang membuka
aurat atau belum berpakaian syar’I bersileweran dengan jelas dan
gamblang difacebook. Foto ini tentu tidak dikehendaki untuk dilihat oleh
ADK, namun apalah daya, apabila teman difacebook menguploadnya maka
secara otomatis keluarga di homenya masing-masing. Bisa saja ADK
yang biasanya menjaga pandangan tanpa sengaja melihat foto-foto tersebut
menjadi tergoda, berbahaya bukan. Pantas saja salah seorang ADK mengungkapkan hanya mengaccept teman dari kalangan keluarga atau sahabat dekat, diluar itu pasti diremove.
Jadi apakah facebook itu adalah futurku, kita kembalikan lagi kepada
urgensi pemakaian facebook bagi setiap individu, kalau tujuannya adalah
karena dakwah tentu hasilnya adalah kebaikan, tapi kalau tujuannya hanya
kesenangan semata tentu facebookku adalah futurku yang akan mengikis
sedikit demi sedikit iman didalam hati.
CHN
ISLAM WAY OF MY LIFE
Manusia adalah sebuah makhluk lemah ciptaan Allah yang hidup didunia
ini dan kadang tidak mengetahui untuk apa dia diciptakan. Dewasa ini
begitu banyak orang yang mengaku islam namun masih belum menjalankan
syariat islam itu secara benar dan sangat disayangkan, belum mengetahui
tata aturan islam yang benar, itu disebabkan karena apa, karena
kurangnya pengetahuan akan islam dan kurangnya keinginann untuk
mempelajarinya, kalau sudah begini, bisakah kita berharap islam sebagai
jalan hidup kita ?
Islam
adalah sebuah agama rahmatanlil’alamin yang disebarkan oleh seorang
pria karismatik bernama Muhammad, dengan segenap jiwa dan raganya
berhasil menyebarkan dakwah islam hingga kita rasakan sekarang ini,
islam sebagai rahmatanlil’alamin nyatanya baru dapat kita rasakan
setelah kita benar-benar mengetahui apa itu islam dan bagaimana islam
itu dapat menjadi jalan hidup kita ?
Islam way of my life,
secara bahasa dapat kita artikan sebagai agama islam adalah jalan hidup
ku . Dari judul saja kita sudah mengetahui bahwa islam itu nyata jalan
hidup yang harus ditempuh dan diaplikasikan.
Islam disini bukan hanya islam yang bercirikan sholat, puasa dan ngaji,
bukan. Namun cakupannya luas dari pada itu, islam itu adalah segenap
apapun yang dilakukannya adalah semata untuk Allah bukan untuk yang
lain, hanya untuk Allah, semua niat karena Allah dan semua perbuatan
karena Allah, sedangkan sholat, mengaji atau puasa dan lainnya merupakan
secercah aplikasi apabila kita mendalami islam secara kafah.
Jalan hidup ialah pilihan corak yang kita jalani selama kita hidup,
misalnya seseorang yang meyakini islam sebagai jalan hidupnya sangat
harus memberikan corak islami didalam hidupnya. Dimana komitmen itu
harus disertai dengan pengetahuan kita akan islam yang benar itu seperti
apa, bagaimana tata aturan hidup yang semestinya.
Setelah kita mengetahui islam secara benar serta tata aturannya,
barulah kia dapat menjadikan islam itu sebagai jalan hidup, barulah kita
dapat mengetahui manfaat dan hakikat islam sebagai rahmatan lil’alamin,
jangan sampai kita tidak mengetahui apa yang kita kerjakan, dan jangan
sampai pula kita tidak mengetahui tata aturan yang kita jadikan corak
hidup.
Nah mari kita jawab pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara islam
menjadi jalan hidup kita ? jalan hidup di islam adalah sebuah anugerah
karena islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah, memeluk islam
adalah sebuah komitmen yang harus kita pegang, yang harus kita jalani,
namun sudah sejauh mana kita menjalani komitmen itu ? hanya hati kita
dan Allah yang tau, berkomitmen dengan islam sebenarnya tidaklah sulit,
tergantung dari niat awal kita memeluk islam,apakah kita memang sudah
islam hanya karena keturunan dari orang tua atau memang ada keinginan
dari hati terdalam untuk mengetahui siapa rabb kita dan bagaimana cara
melakukan syukur dan penyembahan kepadaNya. Jikalau niat kita memang
karena sudah islam saja, kemudian tidak ingin mencari sesuatu yang
semestinya, maka sebaiknya perbaiki dulu niat kita, tata kembali niat
yang ada, jangan sampai kita adalah seorang muslim namun kita tidak
mengetahui bagaimana muslim yang seharusnya dan pastinya tidak bisa
menjadikan islam itu sebagai jalan hidup kita. Nah, jikalau niat kita
adalah yang kedua, memang benar-benar karena kita ingin mencari sesuatu
yang benar dan yakin, maka lanjutkan, perkuat dan gali lebih dalam
mengenai niat yang kita dapatkan, dengan cara mempelajari islam itu
secara lebih dalam dan tidak setengah-setengah.
Islam sebagai jalan hidup berarti setiap pekerjaan kita berlandaskan
islam, namun karena keterbatasan pengetahuan kita akan islam, oleh sebab
itu kita dituntut untuk mempelajari islam itu dimana dan kapan saja.
Kemudian aplikasikan kedalam hidup kita dan akhirnya kita akan dapat
merasakan bagaimana islam sebagai agama rahmatan lil’alamin yang
mempunyai aturan-aturan yang pasti punya kebaikan untuk kita, yang
pastinya punya faedah yang jelas kemudian tentunya dapat mengantarkan
kita menuju surganya Allah. ^_^
ISLAM ADALAH JALAN HIDUP SAYA DAN SAYA BANGGA DENGAN ISLAM.
Tokoh Idola
Tokoh
idola, dapat didefenisikan sebagai seseorang yang mampu memberikan
motivasi, semangat dan kekuatan baru dikala kita membaca sejarah atau
melihat seseorang itu, tidak dapat dipungkiri didalam kehidupan kita
pasti memiliki tokoh idola yang secara tidak lansung mewarnai perilaku
dan gaya hidup yang dimiliki, baiklah untuk saya pribadi, tokoh idolanya
ialah :
1. Nabi Muhammad Salallahu’alaihiwassalam ^_^
Seorang
pria karismatik yang mampu memberikan energi, teladan dan kebaikan
dikala kita membaca sejarah-sejarah beliau, seluruh umat islam wajib
mengidolakan beliau, dari segi apapun dan momem apapun, seseorang yang
meletakkan dasar keimanan yang membuat umatnya punya cara terbaik
berkomunikasi dengan tuhannya. “dapatkah ku teladani luhur budi pekerti” sepenggal
lirik nasyid yang benar-benar menggambarkan keinginan kita untuk meniru
beliau, mulai dari tata aturan ibadah hingga tata kehidupan
sehari-hari, “idola itu ialah orang yang mampu menjadikan kita terbaik disisi manapun ketika meneladaninya” (corrina-2012)
2. Siti Aisyah dan Nofiardi (Ibu dan Ayah saya pribadi)
Wanita anggun dan lelaki luar biasa, penuh kasih sayang, yang mampu mengorbankan apapun yang dimiliki demi anak-anak tercinta, “idola itu ialah orang yang mampu memberikan kita pelajaran akan hidup ini dan tenang dikala kita melihatnya” (corrina-2012),
walaupun sangat banyak orang didunia ini yang menjadikan orang tua
sebagai idola, bukan tanpa sebab pula saya berkata demikian, orang tua
adalah orang yang senantiasa menampung keluhan anaknya disaat dunia
menutup telinga, yang berusaha membuat konsep hidup terbaik bagi anaknya
yang senantiasa mendo’akan anaknya dikala jauh maupun dekat,
satu-satunya yang mampu merangkul anaknya disaat yang lain enggan untuk
melihat. Hanya orang tua ya hanya orang tua, orang tua adalah yang
selalu mendengarkan kisah sederhana agar anaknya tidak menjadi tamak
disaat dunia semakin sombong, yang selalu memberikan kehidupan sederhana
dan apa adanya agar anaknya mampu belajar untuk memikirkan diri untuk
masa depan, ya itulah idola yang dimaksud disini, idola yang berusaha
membuat idola lainnya”
3. Orang-orang baik dilingkungan saya
Dibagian
ini tidak bisalah dilist satu persatu, begitu banyak nikmat Allah salah
satunya menghadirkan orang-orang baik yang senantiasa mendukung,
mengkritik dan mengingatkan dikala salah, bahagia dan susah,
orang-orang baik yang selalu punya kelebihan masing-masing diri, orang
baik akan mampu menularkan kebaikan kepada orang lain.
Dan itulah idola- idola yang saya miliki, walaupun sejatinya setiap
seseorang yang mampu memberikan teladan sudah bisa kita idolakan, namun
idola itu jangan sampai hanya menjadi idola dikertas dan angan-angan,
jadikan idola itu sebagai seseorang yang mewarnai hidup ini dengan
kebaikannya dan ambil yang baiknnya, buang yang buruknya ^_^..
0 komentar:
Posting Komentar