Sabtu, 02 November 2013

Nasihat Kakak

Diposting oleh Corrina Heparti Novsyiami di 23.05
Carilah yang sepemahaman :)

‘Carilah yang sepemahaman” Begitu nasehat salah seorang kakak. Digali lagi. Apanya yang sepemahaman kakak?
  “Carilah yang sepemahaman. Baik itu tentang masa depan ataupun tentang masa sekarang. Sepemahaman disini maksudnya carilah seseorang yang seide dan keyakinan yang sama”

“Apanya yang sepemahaman kakak, dan seseorang itu siapa? Teman ?” tanyaku balik
“Bukan, ini tentang seseorang yang akan menyempurnakan agamamu”

“ooo. Hubungannya apa kak ?bukannya nanti yang dicari juga memiliki pemahaman islam yang sama, ya maksudnya sama-sama memahami islam dalam manhaj yang sama?”
“Iya benar, tapi tidak cukup sampai disana, kalau hanya didalam manhaj yang sama saja, ya banyak dek, tapi cari yang sama pemahaman dengan mu”


“Waduh semakin tidak mengerti”
“Dek, carilah seseorang yang sepemahaman denganmu, contohnya: kita pasti sangat paham tentang batas hubungan laki-laki dan perempuan, benar, sebelum sah dilarang apa-apa, interaksipun dibatasi, iya kan ? nah kalau adek berpaham bahwa itu tidak boleh (interaksi yang berlebihan baik komunikasi lansung atau lewat dunia maya) maka carilah orang yang juga menjaganya untukmu. Bukan orang yang mengumbar untuk semua orang, walaupun status mereka teman ataupun orang yang mereka sudah dekat dengan yang lain dibelakangmu”


“Wah iya kak, contoh dekat dengan yang lain dibelakang saya apa kak?”
“Mereka awalnya hanya teman biasa, teman lho dek, bisa jadi bertemu didalam satu organisasi atau didalam mata kuliah yang sama, kemudian mereka dekat, lengket, siang malam komunikasi, komunikasinya bisa melalui HP, bertemu lansung atau melalui dunia maya. Kemudian mulai lah saling memiliki keterikatan satu sama lain, keluarlah pernyataan : kangen dia ya, kok sepi tanpa smsnya atau tidak ada telfon darinya garing ah. Tingkat ekstremnya sampai memanggil dengan kata ‘sayang’ atau “abi-Umi”, jawab sikakak dengan tertunduk takzim

“Astagfirullah, banyak yang seperti itu kak?”
“Banyak dek, terlebih semenjak mereka tau pacaran tidak boleh, namun karena hasrat mencintai dan menyayangi yang tinggi, mereka menyalahgunakannya”


“Kak, berarti saya tidak boleh donk kak komunikasi dengan laki-laki?”
“Boleh saja asal tau batas, batas disini, kita harus tau dulu kepentingan pembicaraannya apa, kalau hanya untuk tertawa saja, jangan, karena kita tidak tau isi hati orang yang diberi respon, apakah dia akan ke GR-an atau biasa saja, nah yang susah itu kalau silawan bicara sudah ke GR-an, nanti ketika adek tidak menghubunginya lagi, dia akan merasa adek memberi harapan palsu kepadanya”


“Kak, bagaimana dengan ini, saudara saya pernah mentaq rekan-rekan kerjanya tiap hari sembari menanyai kabarnya, waktu itu hanya untuk mengisi waktu kosong, kemudian mereka berinteraksi sampai melantur, disana ada laki-laki dan perempuan”
“Kalau bisa jangan dilakukan dek, takutnya dianggap saudaranya adek memberi perhatian lebih terutama kepada laki-laki, sesama perempuan tidak apa. Nanti yang laki-lakinya ke GR-an atau memang pada saat itu kita sedang kangen dia, bukannya bahaya, terutama bagi yang sudah punya istri, istrinya bisa cemburu, istigfar”

“Kak, bagaimana kalau dia duluan yang mulai kan tidak enak tidak dibalas?”
“Kalau komennya ada mengandung unsur pertanyaan jawab. Kalau tidak diam saja”


“Kak, apakah harus seektrem itu, sampai benar-benar tidak bisa bercanda”
“Bercanda boleh dek, asalkan dengan sesama jenis  dan mahram saja, inilah cara islam didalam menjaga perasaan pasangan suami istri nantinya. Sang suami tentu tidak ingin punya istri yang ternyata dahulunya pernah komen-komenan atau komunikasi ngelantur hanya untuk senang-senang dengan pria lain, sang istri tentunya juga berpikiran demikian. Inilah salah satu cara islam agar nanti rumah tangganya benar-benar sakinah, mawaddah, warahmah. Agar cinta benar-benar tumbuh dari kasih sayang  Allah. Jangan heran dek, banyak yang cerai hanya karena faktor cemburu atau selingkuh, karena sedari mudanya sudah tidak menjaga bagian itu, yaitu interaksi dengan lawan jenis”


“Kak, kenapa harus mencari yang seperti itu?”
“Dek, kalau masalah keimanan hanya Allah yang tau, dia bisa terlihat shaleh diluar tapi didalam Wallahu’alam. Kadang-kadang disitus jejaring sosialnya share kata-kata hikmah tiap detik, shalawat tiap menit, tapi inboxnya isinya chatingan dengan wanita yang isinya tidak penting semua, komenan yang tidak penting semua dengan wanita-wanita, komunikasi yang tidak penting. Tapi yakinlah orang yang menjaganya hanya kepada istrinya, bercanda hanya nanti kepada istrinya,  tidak sembarang komen pada wanita manapun, hanya yang penting saja, sudah bisa dilihat kadar imannya seperti apa, karena tidak semua orang memiliki pemahaman tentang ini, istilahnya hanya yang sudah level atas yang bisa paham seperti ini, maka carilah yang pemahamannya seperti ini :D”

“Kakak, apakah saya bisa mendapatkan yang seperti ini?”
“Yakinlah dek, selama adek hanya menjaganya untuk suami, tidak sembarang berkomentar, tidak sembarang berkomunikasi, maksudnya tidak memancing-mancing didalam berkomunikasi, apalagi sampai ngelantur dan hanya untuk tertawa saja, maka adek akan dapat hal yang sama. Banyak orang diluar sana yang menjaganya untuk istrinya saja, jangan berkaca dari perilaku buruk zaman sekarang, tapi carilah yang benar menjaganya untuk adek, semangat “

0 komentar:

Posting Komentar

 

Segores Tinta, Sekeping Hati, Mujahidah Sejati Blog by Corrina | Facebook